Sabar adalah menahan diri dan membawanya kepada yang dituntunkan syara' dan akal serta menghindarkannya dari apa yang dibenci oleh keduanya. Sabar ialah satu kekuatan yang positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan kewajipan. Di samping itu sabar adalah satu kekuatan (daya) preventif yang menghalangi seseorang untuk melakukan kejahatan.
Barangsiapa yang tetap tegak bertahan sehingga dapat mnenundukkan dorongan hawa nafsu secara terus menerus, orang tersebut termasuk golongan orang yang sabar. Yang dimaksudkan dengan sabar yang senmpurna ( Shabrun jamilun) ialah sabar ynag tidak memperlihatkan keluhan dan rintihan.
Sabar dapat dikaitakn dalam beberapa hal seperti;
1. Allah menguji atau mencoba seseorang dengan zahir dan rohaniah yang berupa penyakit, caat anggota, resah, dukacita, rasa tidak aman dl.
3. Ujian melalui sanak saudara dan keturunan seperti kematian, cacat anggota dll.
Ujian berlaku atas kemungkinan beberapa sebab seperti:
1. Hasil undangan dari kedurhakaan manusia sendiri, kerana perbuatan manusia sendiri yang dikenakan oleh Allah di dunia ini lagi. Kemungkinan ini dapat dijadikan sebagai tanda kasih sayangNya untuk menghapuskan dosa kedurhakaan di dunia dan ia akan keluar dari dunia dalam keadaan bersih dan suci.
2. Takdir Allah sendiri utuk menguji hambanya terus menerus dirundung malang, dan kelak akan diganti di kahirat dengan rahmat dan keridhaanNya.
Di sisi Allah swt sabar berupa nilai yang amat tinggi dan mempunyai keutamaan. Kita dikehendaki menghadapi bala dengan cara yang baik, betikhtiar mencari jalan keluar dengan cara melakukan amalan soleh dengan mempertingkatkan keimanan dan keyakinan (beristiqamah)
Menurut islam sabar termasuk dalam bebagai jenis:
1. Sabar dalam beribadat , tekun melaksanakan mengikut syarat-sauara ynag ditetapkan
2. Sabar ditimpa malapetaka atau musibah, teguh hati ketika mendapat ujian baik berbentu kemiskinan, kematian, penyakit dsn.
3.Sabar terhadap kehidupan dunia, terhadap tipu daya dunia, tidak terpaut dengan kenikmatan hidup di dunia dan tidak menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan tapi sebagai alat untuk memepersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal.
4. Sabar terhadap maksiat, menjauhi dari terlibat dalam maksiat.
5.Sabar dalam perjuanagn, ada masa naik dan turun
Firman Allah:
" Sesungguhnya Kami akan uji kamu dengan satu cubaan berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Berikanlah khabar gembira kepada orang-orang yang ketika ditimpa kesusahan (musibah) mereka berkata: " sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadanya pula kami akan kembali". Mereka orang-orang yang mendapat kurnia, kehormatan dan rahnmat dari Allah dan merekalah orang-orang yang memperooehi hidayah"
sumber : tazkirahawam
No comments:
Post a Comment